
Ketua Harian Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LTPQ) Kota Tangsel KH Muhammad Sobron Zayyan mengungkapkan pentingnya bersikap ksatria dalam beragama mau memilih yang halal, haram dan shubhat.
Pilihan dari ketiga kriteria moral tersebut dikatakan mempunyai konsekuensi jangka panjang bagi seseorang.
“Silahkan pilih, apakah mau yang halal, haram apa yang shubhat,” katanya ketika mengisi Pengajian Kitab Kuning MUI Kota Tangsel yang dihadiri oleh Wakil Wali Kota Tangsel Pilar Saga Ichsan pada Rabu (18/6/2025).
Pimpinan Pesantren Al-Quraniyyah Pondok Aren tersebut menyitir sebuah hadis shohih ketika membedah kitab Risalatul Murtarsyidin karya Syaikh Abi Abdillah Al-Haris.
Hadis tersebut dijabarkan sebagai rujukan kunci dalam menguatkan sikap seorang dalam memahami nilai kandungan Al-Quran.
“Ketahuilah bahwa kewajiban yang ada dalam Al-Quran adalah perintah, larangan, takut akan dosa, berharap pada rahmat Allah SWT, ancaman, ganjaran, keimanan dan kisah-kisah inspiratif para pendahulu kita,” ungkapnya menyiri halaman tiga kitab Risalatul Murtarsyidin.
Kitab suci Al-Quran dikatakannya sebagai panduan bagi muslim untuk mengetahui cara yang terang benderang dari rasa yang gelap gulita akan kebenaran. Bahkan, menjadikan kebodohan sebagai batu loncatan untuk lebih sadar diri akan pentingnya ilmu pengetahuan dalam kehidupan.
“Allah menjadi wali kita sebagai orang beriman untuk keluar dari kegelapan menuju pada kebenaran,” ucapnya.
Oleh karena itu, KH Sobron mengingatkan para jemaah untuk meluruskan niat dalam setiap langkah kehidupan agar jadi jelas ke mana arah untuk meraih keutamaan hidup.
“Ketahuilah para jemaah, semua yang akan kita raih di masa mendatang itu tergantung niat kita,” pinta dia.
Niat seseorang dalam melakukan sesuatu, dikatakan, mempunyai implikasi luar biasa dalam menentukan hasil dari semua yang dikerjakan. Tinggal pilih mana yang baik atau halal, buruk yakni haram atau tidak jelas antara hal dan haram yakni subhat.
“Sesungguhnya niat itu akan menentukan ke mana arah perbuatan kita berlabuh atau menghasilkan sesuatu atau tidak. Jangan pernah menyia-nyiakan niat baik, pasti ada yang mencatat,” demikian KH Sobron.
Sekum MUI Kota Tangsel Kh Abdul Rojak, Ketua Harian LPTQ Tangsel KH Muhammad Sobron Zayyan dan Wakil Wali Kota Tangsel Pilar Saga Ichsan – Foto MUI Kota Tangsel.
Diberitakan, Wakil Wali Kota Tangerang Selatan Pilar Saga Ichsan mengungkapkan pentingnya pengajaran kitab kuning (buku keagamaan Islam, red) dalam pendidikan di sekolah yang ada di Tangsel.
Para pelajar nanti akan mengenal banyak ilmu pengetahuan yang bermanfaat di tengah perkembangan zaman
Dia mengatakannya kala menghadiri Pengajian Kitab Kuning MUI Kota Tangsel yang diselenggarakan di Aula Islamic Center Baiturrahmi BSD Kecamatan Serpong Kota Tangerang Selatan Rabu 18 Juni 2025.
Di depan ratusan jamaah, Pilar mengaku sangat bangga pada dedikasi MUI Kota Tangsel yang turut menguatkan sikap religius warga Tangsel.
“Pengajian ini cocok sekali dengan program Pemkot Tangsel. Pak Wali Kota Benyamin ingin sekali membumikan kajian kitab kuning di Tangsel,” katanya, Rabu.
“Jamaah ini saya lihat tidak ada yang seusia saya nih. Baiknya kan bisa menyasar pada generasi mudah sehingga bisa mengenal khazanah keislaman yang sangat berharga itu,” harapan dia. (utay).








