PAMULANG (Infokom) – MUI Kota Tangsel kembali membina Muallaf, bekerjasama dengan Yayasan Griya Yatim dan Dhuafa (GYD). Berlangsung di Gedung Kelembagaan Jalan Siliwangi no 2, Pamulang Kota Tangsel, Sabtu (23/12/2023).
Direktur Yayasan GYD Engkus menyampaikan kepada para peserta pembinaan dengan ucapan selamat. Menurutnya menjadikan agama Islam sebagai jalan hidup adalah pilihan yang tepat, karena akan banyak menemukan saudara.
“Selamat datang menjadi seorang muslim dan jangan pernah khawatir jika dijauhi keluarga karena dikucilkan dan lain sebagainya. Masih banyak saudara jika sudah masuk Islam dan kita sekarang menjadi saudara,” ujarnya.
Sementara itu, Sekretaris Umum MUI Tangsel, KH Abdul Rojak, menjelaskan tujuan diadakan pembinaan di antaranya seseorang yang baru masuk Islam butuh bimbingan. Jangankan yang baru masuk Islam, bagi yang sudah lama berislam juga harus sering diberikan nasehat dan pengingat. Supaya dalam beragama selalu dalam koridor yang sesuai dengan ketentuan Allah SWT dan sunah Nabi Muhammad SAW.
“Saya yakin diadakannya pembinaan semata-mata didasari pentingnya perhatian dan pemberdayaan bagi saudara yang baru masuk Islam,” harapnya.
Lebih lanjut disampaikan ada tiga hal, pertama penguatan akidah karena sangat rentan bagi para mualaf bisa saja mereka kembali ke agama asal. Meskipun niatan masuk Islam karena hidayah dari Allah SWT.
“Kedua faktor tekanan batin, maka MUI kerjasama dengan Baznas Kota Tangsel dan GYD,” tambahnya.
Tentu sangat beruntung mendapatkan hidayah dari Allah SWT. Maka agama ini harus dijaga dan dirawat. Sisi lain melihat banyaknya testimoni banyak yang akhirnya dijauhi oleh keluarga bahkan dikeluarkan dari pekerjaan maka berdampak pada ekonomi.
“Tapi yakinlah sebagai seorang muslim jangan pernah takut dengan kesulitan. Sebab setiap kesulitan ada kemudahan. Sebagaimana dijelaskan dalam Al Quran, surat Al-Insyirah ayat 5-6, karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan,” terangnya.
Ketua Muallaf Center MUI Kota Tangsel, Aep Saepudin, selaku narasumber pertama menjelaskan kegiatan ini merupakan lanjutan pekan sebelumnya tentang pemantapan akidah. Menjadi seorang muslim adalah anugrah dari Allah SWT.
“Dan yang pasti setelah menjadi seorang muslim ketika sudah bersyahadat maka memiliki konsekuensi menjalankan Shalat lima waktu, puasa, dan ibadah wajib lainnya,” imbuhnya.
Untuk belajar bisa memanfaatkan berbagai media, seperti YouTube. Jika memang dalam aspek waktu memiliki keleluasaan, maka bisa talaki atau belajar langsung kepada guru.
“Islam itu mudah. Islam menjadikan agama yang menjadi harapan terakhir bagi hamba-hamba Allah SWT,” ucapnya semangat.
Sementara itu, narasumber kedua Wakil Ketua Umum MUI Tangsel KH Hasan Musthofi, menyampaikan kenapa harus Islam diantara agama-agama yang lain. Islam secara makna, Al Islam itu berserah diri.
“Dengan melakukan serah diri harus yakin kepada Allah dengan pendekatan dari mana dan siapa. Maka akan sadar kita ini adalah makhluk yang diciptakan Allah SWT dari permulaan Nabi Adam AS dan Hawwa. Allah SWT itu dzat segala-galanya yang membuat semua kemungkinan bisa terjadi,” jelasnya.
Dua kalimat syahadat adalah pengakuan dengan ketauhidan dengan hati yang tulus kepada Allah SWT. Urusan waktu shalat tidak boleh dilanggar. Tapi cara shalat bisa dilakukan seberapa mampunya tanpa meninggalkan waktu-waktu tertentu.
“Dan orang yang meninggalkan Shalat karena sesuatu maka melanggar ketaatan. Oleh sebab itu kita diharuskan selalu berserah diri kepada Allah SWT,” tuturnya.
Materi ketiga disampaikan Komisioner Baznas Tangsel, Taufik Setyaudin, alumnus Pondok Pesantren Benda Bumiayu Brebes Jawa Tengah itu menjelaskan ajaran Islam itu ada dua unsur. Pertama tentang keyakinan atau akidah, dan kedua hubungan syariat atau jalan hidup yang ditempuh.
“Maka jangan pernah ragu memeluk Islam. Karena sudah pasti benar dan selamat. Jika tidak benar, maka pemeluknya tidak bertambah. Nyatanya dari total populasi penduduk di dunia ini sepertiganya adalah Islam,” tutupnya.
Acara ditutup dengan memberikan santunan berupa sembako dan pemberian Alquran serta uang. (din/#af_m).