Kepala Kantor Kemenag Tangsel Abdul Rojak MA menyajikan tema “Retorika Dalam Berdakwah”. Ia menjelaskan bahwa PKU adalah program unggulan MUI baik di pusat dan di daerah. PKU adalah ikhtiar dalam mencetak kader ulama. Dirinya berharap seluruh peserta yang hadir mudah-mudahan bisa menjadi ulama.
“Ulama adalah orang yang memiliki ilmu baik secara agama dan umum. Sebetulnya PKU yang paling bagus di pondok pesantren. Mulai dari akhlak adab dan komunikasi, di sana digembleng” tambah ia.
Retorika dakwah harus didukung cara komunikasi. Sedalam apapun keilmuan seseorang bila tidak didukung oleh retorika maka apa yang disampaikan tidak menarik. Dalam ilmu komunikasi retorika disebut sebagai public speking. Selain menguasai retorika juga didukung dengan pengusaan substansi atau materi. Di tambah lagi, dalam menata penampilan supaya menarik. Penampilan menarik menjadi daya tarik tersendiri.
“Usahakan saat tampil di atas panggung harus dalam kondisi sempurna. Supaya jamaah juga semangat dan menerima materi apa yang disampaikan. Tentu seorang ulama bagaimana bisa menyampaikan materi sepenuh hati supaya orang yang mendengarkan dengan sendirinya ingin berbuat kebaikan. Namun ada juga pendakwah yang berbicara hingga berbusa-busa tapi tidak masuk ke dalam hati jamaah,” jelasnya.
Selain itu, para peserta juga dilatih bagaimana berdakwah dengan Adab dan Etika Berdakwah yang disampaikan oleh Dr H Dimyati Sajari. Islam memandang adab sangat tinggi, sehingga ada ungkapan bahwa adab lebih tinggi dari ilmu. Artinya seseorang yang berilmu jika tidak memiliki adab tidak menjadi apa-apa. Selain itu peserta mendapatkan materi tentang dakwah dengan aplikasi media “Aplikasi Media Dalam Berdakwah” yang disampaikan oleh H Azharul Fuad. Para peserta diberikan pelatihan bagaimana cara membuat konten dakwah sesuai dengan perkembangan zaman. (red).