Peluang Dakwah Kontemporer Lewat Transformasi Digital Besar, MUI Tangsel Dorong Kader Muda Rajin Ngonten

Dakwah-Pemateri H Azharul Fuad, Sekum MUI Tangsel Dr Abdul Rojak, Ketum MUI Tangsel KH Saidih, Kabag Kesra Tangsel HJ Rizkiyah dan Narasumber KH Endang Surahman (dari kiri kekanan) saat membuka pelatihan rancang bangun dakwah digital, Rabu (6/10/2024).

INFOKOM-Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Tangerang Selatan secara serius mengembangkan dakwah kontemporer melalui digital. Dakwah kontemporer belakangan berkembang harus diikuti Sumber Daya Manusia (SDM) mumpuni. Berlangsung di Gedung Kelembagaan  Kota Tangsel, Jalan Siliwangi, Pamulang Kota  Tangsel, Rabu (6/10/2024).

Ketua Umum MUI Tangsel KH Saidih saat hadir memberikan pembekalan dalam “Pelatihan Rancang Bangun Dakwah Digital” yang diselenggarakan oleh Komisi Informatika dan Komunikasi MUI Kota Tangsel agar para peserta yang mayoritas generasi muda dapat memanfaatkan transformasi digital.

“Tentu dakwah harus menyampaikan pesan yang bisa dipahami oleh orang lain. Jadi pesannya jelas dan mudah dimengerti,” ujarnya.

Peserta berasal dari utusan perguruan tinggi, organisasi masyarakat (ormas) Islam dan Pengurus MUI Tangsel diharapkan dalam berdakwah dengan hikmah. “Ajaklah orang itu dengan penuh hikmah, nasihat baik sekaligus menunjukkan sesuatu dengan cara tepat,” pesan Pimpinan Yayasan Daarul Hikmah itu.

Serta jangan sampai putus asa untuk mengajak orang berbuat kebaikan, meski itu sangat berat dilakukan. “Saya yakin kita semua bisa terus mengajak berbuat baik, sepanjang bisa menjalaninya dengan tulus dan ikhlas,” pungkasnya.

Sementara itu, Sekretaris Umum MUI Tangsel Dr Abdul Rojak melihat potensi besar dalam berdakwah untuk dilakukan oleh setiap orang. Dirinya mencontohkan ragam sajian digital di media sosial yang kini sudah mulai banyak diminati karena bisa diakses kapan saja dengan mudah.

“Zamannya memang berubah dari dulu keliling ke majelis taklim dan pengajian. Sekarang semuanya ada dalam genggaman tangan masyarakat, yakni hp,” ucapnya.

Dia meminta semua peserta bisa melakukan jihad digital, yakni dengan berusaha keras untuk melahirkan konten dakwah yang menarik dan inspiratif. Selain itu sebagai upaya untuk mengcounter beragam informasi yang tidak baik beredar di internet.

“Jihad digital itu harus kita ramaikan dalam kegiatan berselancar di dunia maya. Zaman sudah berubah,” katanya.

Kedepannya, kata dia, MUI Tangsel akan merancang program dakwah digital secara terencana mengingat kebutuhan masyarakat akan hal itu makin meningkat.

“Masyarakat lebih sering membuka hp daripada yang lainnya. Harus terus kita manfaatkan. Bisa jadi kita buat permainan bagi anak-anak tapi sarat nilai Islam,” pungkasnya

Kepala Bagian (Kabag) Kesejahteraan Masyarakat Kota Tangsel Hj Rizkiyah menyambut baik ajakan dakwah digital mengingat dunia komunikasi sudah banyak berubah. Tentu pelatihan dakwah digital tersebut merupakan langkah strategis dalam menjadikan masyarakat lebih baik lagi.

“Ini merupakan kolaborasi produktif antara MUI Tangsel dan Pemkot Tangsel dalam menata kehidupan keagamaan,” ucapnya.

Kedepannya, dia akan terus mendorong dengan skema pembiayaan yang lebih besar lagi sebagai komitmen Pemkot Tangsel untuk kegiatan positif keagamaan.

 “Kalau sudah melihat langsung kegiatannya, tidak mustahil pendanaannya ditingkatkan lagi. Kan jelas banget manfaatnya, terutama untuk anak muda Tangsel,” imbuhnya.

Adapun Narasumber pertama Dr KH Endang Surahman menyampaikan ada tantangan dan peluang dalam berdakwah melalui digital. Menurutnya, pengguna internet tidak bisa mengetahui secara pasti apakah yang disampaikan si pendakwah itu benar atau tidak. Karena ada banyak orang berdakwah dengan cara mengumbar cacian dan makian.

“Berapa banyak dai yang pesannya kurang santun dan lebih provokatif. Sebab otoritasnya sulit untuk diketahui. Di sinilah tantangan dan pelung yang dapat dimanfaatkan untuk menyampaikan pesan yang damai dan santun tanpa mengenal ruang dan waktu,” pesannya.

Sementara itu narasumber kedua H Azharul Fuad lebih memaparkan secara praktek tentang pemanfaatan aplikasi cupcut untuk mengedit video pendek. Aplikasi ini sangat mudah untuk membantu mengembangkan dakwah digital. Dirinya juga menjelaskan fungsi artifisial inteligen yang sangat membantu dalam berdakwah.

“Jika berdakwah secara konvensional atau tatap muka kita mudah menyampaikan. Tetapi tantangannya kemudian kita berdakwah di depan kamera itu tidak mudah. Bisa berulang-ulang karena kesalahan kata dan sebagainya. Sebetulnya itu dapat dilalui ketika sudah terbiasa saja,” imbuh Humas Kemenag  Tangsel.

Pelatihan berjalan sangat baik, interaktif antara peserta dan pemateri sangat baik. Moderator dalam paparan materi dipimpin oleh H Abdul Kadir. (din).