MUI Tangsel Gelar Bimtek Juru Sembelih Halal, Diikuti 95 Peserta

Bimbingan teknis juru sembelih halal (Juleha) angkatan ke VI Majelis Ulama Indonesia (MUI), berlangsung di Gedung Kelembagaan Jalan Siliwangi 2 Pamulang Kota Tangsel, Kamis 8 Desember 2022.

Ketua Umum MUI Kota Tangsel KH Saidih berpesan kepada 95 peserta Bimtek ini untuk lebih memperhatikan tatacara sesuai syariat Islam. Selain juga untuk kehalalannya juga berdampak pada kualitas daging yang dihasilkan. Oleh sebab itu, diharapkan saat hendak memotong harus bersuci terlebih dahulu. 

“Penyembelih bukan hal gampang. Bukan asal mati. Tapi harus ada tata cara. Kalau bisa, wudhu terlebih dahulu. Dulu saya tidak berani motong kambing tanpa wudhu. Supaya bersih. Sebab menyembelih kambing dengan wudhu rasanya gurih. Kalau tidak rasanya amis,” ujarnya.

Pengalaman itu dirinya didapat saat masih muda kerap motong hewan kurban. Ia ikuti dari ajaran gurunya. Di mana tidak mau makan daging ayam ketika bukan dirinya yang menyembelih. Ini demi menghindari pemotongan yang di lakukan dengan sembarangan.

“KH Muhammad Nur asal Cimanggis tidak mau makan daging ayam jika yang menyembelih orang lain. Mau makan asal yang menyembelih diri sendiri. Karena khawatir orang lain yang menyembelih asal.

Ulama kharismatik mendoakan agar apa yang dilalui seluruh peserta Bimtek dapat memberikan manfaat bagi seluruh masyarakat Tangsel. Ilmu yang diperoleh bisa diaplikasikan kepada masyarakat. Juru sembelih halal sangat dibutuhkan terutama datangnya Hari Lebaran Idul Adha, termasuk juga tempat -tempat jagal pemotongan hewan kurban.

“Semoga menjadi Muhsinin orang yg selalu berbuat kebaikan kepada masyarakat. Bukan orang yang musingin kepada masyarakat. Allah mencatat atas segala kebaikannya. Apabila kamu menyembelih yang baik. Mudah-mudahan dengan pelatihan ini, membawa keberkahan dunia dan akhirat,” doanya.

Asisten Daerah Satu Kota Tangsel Dadang Raharja berpesan Pemkot sangat mengapresiasi atas dilaksanakannya bimtek bagi Juleha di mana sangat diperlukan sekali bagi lingkungan masyarakat. Tentu dengan Bimtek ini bukan hanya sekedar motong hewan tapi bagiamana sesuai dengan tuntunan Islam. 

“Peran MUI Tangsel sangat penting dalam menyelenggarakan Bimtek Juleha bekerjasama dengan Komunitas Juleha Kota Tangsel. Tentu agar para juru sembelih betul-betul sesuai dengan syariat Islam. Sehingga daging yang dihasilkan memiliki kualitas yang baik,” ujarnya.

Melalui Bimtek ini, petugas pemotongan hewan kurban dapat memperlakukan dengan tatacara yang  baik, penuh kelembutan dan tidak membuat hewan mudah stres. Bagaimanapun juga sapi atau kambing mahluk Allah yang harus diberlakukan dengan penuh kasih sayang.

“Tentu itulah pentingnya mengikuti Bimtek supaya memahami betul baik teori dan praktek. Semoga ilmunya bisa ditularkan kepada orang lain setelah mengikuti kegiatan ini,” tambah ia.

Dalam Bimtek turut hadir sebagai narasumber dari MUI Kota Tangsel KH Hasan Mustofi serta Ketua Ketua Panitia  KH Bahrudin. Selain itu juga hadir drh Pipit Surya dari  Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan  dan Ketua Juleha DPD Kota Tangsel Ali Muharram.

MUI Kota Tangsel KH Hasan Mustofi berpesan kepada peserta perlu memperhatikan hal-hak terkecil sata hendak memotong hewan, baik hewan kurban atau di tempat jagal. Bagaimana caranya, jangan memiliki rasa dendam pada hewan yang akan disembelih. Serta jangan sampai menyakiti.

“Contohnya saat memotong tidak sampai tuntas, seperti  harus diulang. Ini harus dihindari. Bisa jadi akibat bilah atau golok yang tidak tajam dan sebagainya. Maka diusahakan siapkan golok yang sangat tajam apabila hendak memotong hewan sapi atau kambing. Karena ini dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW,” ujarnya.

Untuk mematangkan ilmu sembelih, para peserta langsung diajak untuk praktik kali ini ujiannya memotong sapi. Baru kali pertamanya Bimtek hewan yang dipotong sapi. Biasanya kambing. 

Para peserta setelah diberikan seluruh materi. Juga disempurnakan bagaimana cara mengingat sapi dan merobohkannya. Serta posisi pemotong ada di bagian mana termasuk cara memegang golok dan menggeseknya, bisa dari atas atau dari bawah. Itu masing-masing kenyamanan daripada pemotong.

Setelah sukses memotong sapi, kemudian tahap pengulitan. Alurnya dijelaskan. Bukan sampai gaya di situ. Peserta juga dibekali cara mengasah bilah atau golok. Dan dibekalkan tentang jenis-jenis bahan bilah dari berbagai tingkatan. Peserta dapat sertifikat. (red).